Jumat, 08 April 2011

Tips Menata dan Memilih Furniture Ruang Belajar Anak

Keradaan furniture yang tepat dalam ruang belajar anak sedikit banyak bisa mempengaruhi semangat belajar mereka. Berikut ini beberapa tip dalam menata dan memilih furniture (misal: desain furniture, furniture kayu, furniture jati, dll) ruang belajar anak.



1. Pilihlah furniture belajar anak dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran ruang. Perhatikan pula lay outnya dengan furniture lain. Hindarkan peletakan furniture yang justru membuat ruangan menjadi berkesan sempit, sehingga tidak nyaman untuk tempat belajar anak.


2. Pilihlah furniture dengan kualitas baik agar tahan lama.


3. Jika furniture terbuat dari bahan kayu (furniture kayu atau furniture jati, dsb), bersihkan dari debu dan kotoran setiap hari. Jika terkena air segeralah dilap. Sebab jika tidak segera ditangani akan menyebabkan finishingnya memudar.



4. Sebaiknya meja belajar diletakkan di dekat jendela atau tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari langsung, agar tidak memerlukan penerangan lampu pada siang hari. (misal: Jual Furniture Kayu, Jual Furniture Jati, Toko Furniture Palembang)


5. Hati-hati meletakkan meja belajar. Jangan sampai membelakangi lampu ruangan agar bayangan tidak menutupi meja. Hal ini menyebabkan mata menjadi cepat lelah.


6. Lampu belajar sebaiknya ditempatkan di mana cahaya lampu langsung mengenai objek sehingga objek akan terlihat jelas dan tidak menyebabkan mata cepat lelah.


7. Jika si anak kidal, sebaiknya letakka lampu belajar di sebelah kanan. Letakkan lampu di sebelah kiri jika si anak tidak kidal. Hal ini dimaksudkan untuk mengindari terjadinya bayangan yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya. Pilih toko furniture atau tempat jual furniture berkualitas.


8. Pilihlah jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki daya terang yang cukup. Biasanya ada contoh di tempat jual beli furniture hal seperti ini. Lampu bohlam (tungsten) atau lampu pijar baik untuk lampu belajar karena cahayanya stabil. Namun karena cahayanya berwarna kuning menyebabkan mata kurang jelas dalam melihat warna-warna. Sedang lampu neon (fluoresence), baik untuk melihat warna-warna karena cahayanya putih seperti day light. Tempat jual furniture bagus biasanya menyediakan ini. Namun kelemahan dari lampu jenis ini adalah cahayanya yang sering berkedip-kedip hingga dapat mengganggu aktivitas belajar.


9. Pilihlah meja belajar dengan ukuran dan ketinggian yang ergonomis, sesuai dengan ukuran fisik anak. Misalnya furniture palembang, dll. Perhatikan faktor kenyamanan dan keamanannya, seperti bahan yang empuk untuk dudukan dan sandaran kursi. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kelelahan, pusing dan pegal-pegal.


10.Perhatikan juga kemungkinan perkembangan anak sehingga meja belajar dapat dipakai dalam waktu yang cukup lama (sekitar 5-6 tahun).


11.Jika bisa carilah meja belajar yang memiliki 2 ketinggian penyangga kaki. Misalnya furniture palembang dan daerah lainnya. Hal ini untuk mengantasipasi jika anak bertambah tinggi, meja tersebut masih bisa dipergunakan. Perhatikan dengan seksama ketinggian penyangga kaki, jangan sampai kaki anak harus menggantung. Ini akan membuat anak tidak nyaman dan tidak betah untuk berlama-lama di meja belajar.


12.Pilihlah kursi yang adjustable, dapat diatur ketinggiannya. Selain untuk kenyamanan juga bisa mengikuti perkembangan anak. Pilih juga toko furniture yang mendukung.


13.Pilihlah desain furniture yang menarik (baik dari segi bentuk maupun warna), jangan terlalu kaku atau formil. Misal menggunakan warna-warna cerah atau warna kesukaan anak sehingga akan lebih memotivasinya.

The tips to choose a minimalist kitchen set


A Minimalist Kitchen Set might be perfect for the modern kitchen, On this home design tips we will share about the tips to choose a minimalist kitchen set for your lovely kitchen.

Here’s the important things that you should consider before you select your new minimalist kitchen set, hope that this simple tips could help you enhance your kitchen appearance.

1. aesthetics, including triangular employment (work triangle), configuration / layout of the technical components as well as accessibility to other rooms

2. security, including ease of handling in case of accidents such as fires in the cooking kitchen set a stable construction of the various expenses that influence it as well as equipment that is difficult to reach for a small child

In general, these two factors do not go hand in hand, some companies designers simply put aesthetics only, whereas both of these things can go together without mutual eliminate both functions.

1. in terms of aesthetics, it is generally known there are three main points of the kitchen are: cleanup, cooking, and mixing.

2. In terms of security, the variables that are often taken into account namely: the configuration of construction materials, bolt connectivity, fire safety,

Kitchen layout should take into account the vector movement of labor between the sink with the processing of food and stoves. That’s why this motion vector is often called the work triangle. The key to this thinking is that if these three things is far apart, kitchen workers will work harder because a lot of wasted movement. Conversely, if too close, there will be centralization of work in one spot. So after you understand these essential things the next step is just search for a suited Minimalist Kitchen Set for your House.

Selasa, 15 Februari 2011

Tips Merawat Furniture Kayu Jati


Furniture Antik dari bahan kayu jati merupakan furniture khas Indonesia yang digemari semua lapisan dan masyarakat luar negeri. Indonesia memiliki ribuan hektar hutan kayu jati yang terus dikembangkan hingga saat ini dan didukung banyaknya pengrajin dari beberapa daerah di Jawa yang mengukir kayu jati dengan design yang klasik dan menarik, memberi nilai tambah yang tinggi pada kayu jati sehingga nilai jual mebel jati menjadi semakin tinggi.Furniture jati memiliki banyak pilihan desain, diantaranya desain furniture minimalis maupun furniture penuh ukiran, keduanya sama-sama memiliki pangsa pasar tersendiri, dari harga yang murah hingga bernilai puluhan juta rupiah. Produk yang dihasilkan antara lain kursi, sofa, lemari, gawangan, sketsel, ranjang, meja dll.Design yang terus menerus berubah mengikuti perkembangan selera masyarakat membuat furniture tetap abadi digemari masyarakat. Kekuatan dan keawetan dari kayu jati membuat masyarakat tetap memilih jati sebagai prioritas pilihan pada waktu membeli mebel jati.

Furniture antik tidak harus berusia puluhan atau ratusan tahun, tetapi bisa juga hasil reproduksi baru yang mengikuti gaya dan bentuk furniture pada suatu era atau memang produksi baru yang tetap mempertahankan keaslian desain. Tetapi untuk perawatan, sama saja Mebel jati antik tetap kinclong setelah bertahun-tahun kita miliki apabila dirawat dengan baik. Keduanya harus mendapatkan penanganan tepat, berikut beberapa tips untuk menjaga mebel jati anda tetap awet :

1. Jagalah permukaan furniture dengan baik, menghindari adanya goresan, noda maupun warna yang semakin kusam, misalnya dengan selalu menggunakan taplak di atas permukaan meja atau kursi dan sofa diberi busa sebagai alasnya. Taplak tersebut dapat meminimalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak mebel antik Anda secara perlahan

2. Tempatkan furniture antik Anda di tempat yang memiliki suhu normal dan tidak lembab. Usahakan pula agar furniture tersebut tidak etrkena sinar matahari atau sumber panas lainnya secara langsung, karena dapat membuat furniture Anda terlihat kusam, lapisan retak atau melengkung.

3. Bersihkan sela-sela ukiran atau sudut furniture jati atau teak furniture dengan menggunakan kuas halus berukuran kecil. Di titik-titik inilah debu dan jamur sering bersarang. Kuas kecil akan menyapu sudut-sudut yang susah dijangkau dengan kain lap. Sapukan kuas dengan halus sampai bersih.

4. Gunakan pledge untuk membersihkan permukaan furniture indonesia. Semprotkan pledge ke permukaan mebel dan sela-sela furniture kayu. Semprotkan seperlunya. Jangan sampai berlebihan. Pledge bisa anda dapatkan di toko furniture atau pasaran.

5. Permukaan mebel jati yang sudah dibersihkan dengan pledge harus dibersihkan dengan kain ball. Kemudian dibiarkan kering. Kain ball bisa dibeli di toko material.

6. Bersihkan furniture jati antik anda dengan cara di atas paling tidak satu bulan sekali. Untuk pembersihan wood furniture harian, cukup sapu permukaan mebel atau meja kayu anda dengan kemoceng secara merata.

7. setiap penanganannya juga harus dilakukan dengan hati-hati Misalnya, cara memindahkan sebuah kursi antik harus diangkat dari bagian dudukannya, bukan digeser atau hanya dipegang bagian lengan atau sandarannya saja. Karena Anda tidak akan pernah tahu, apabila sambungan kursi tersebut tidak sekuat sebelumnya.

8. Memoles ulang furniture antik, setidaknya 2 – 3 tahun sekali untuk membuatnya tetap menawan.

Dengan perawatan rutin tersebut dijamin furniture jati anda baik yang minimalis maupun ukiran akan awet sepanjang masa J bias menjadi perabot warisan keluarga.

Mari tingkatkan pemakaian mebel jati dalam negeri untuk membantu melestarikan seni ukiran dan mebel serta mengembangkannya sebagai salah satu kekayaan produk asli Indonesia.

Selasa, 08 Februari 2011

Cintaku Di Segala Sisi

Kebiasaan kita, khususnya aku, akan timbul rasa suka atau simpati karena seseorang mempunyai sisi baik.

Sisi baik yang menyenangkan rasa, membuatku bisa bersyukur berjumpa pada seseorang.
Misalnya istriku saat ini.

Cinta tumbuh dan berkembang karena melihat karakternya yang lembut dan bersahaja, dan gampang menolong orang lain yang kesusahan. Akhirnya aku pun bertekad untuk mempersuntingnya untuk jadi pendamping hidupku.
Membayangkan sebuah rumah tangga yang penuh saling perhatian
dan tentu saja cinta yang menjadi pilar kekokohan persatuan kami.

Itu lah impianku.

Tapi, impian tidak lah memang harus sama dengan kenyataan.
Ternyata banyak hal yang belum aku ketahui tentang istriku ini.
Sisi baik yang membuatku terpikat pada awalnya, ternyata bagaikan satu buah sisi mata uang receh.
Ternyata dia pun punya sisi yang lainnya, yang tak pernah aku bayangkan.

Satu dua hari pernikahan kami, aku pun kembali pulang ke orang tuaku.
Tak kuat dengan apa yang belum di bukakannya kepadaku.

Ternyata dia adalah janda kembang di kampungnya.
Aku tak tahu, karena tak ada sedikit pun informasi darinya atau pun dari pihak lain.

Bukan aku mempermasalahkan tentang statusnya yang janda,
tapi yang sangat aku sayangkan setelah ijab kabul di lakukan baru lah aku tahu,
siapa sebenarnya istriku tersebut.

Pengantin baru seharusnya adalah masa indah yang patut di kenang,
ternyata aku harus bergulat dengan egoisme tentang harga diri seorang laki-laki yang merasa di bohongi.
Sakit, itulah yang aku rasakan.

Beruntung aku mempunyai kedua orang tua yang berpandangan luas tentang hidup.
Beliau mengatakan bahwa ini adalah takdir yang harus aku jalani dalam hdiupku.

Memang ini cobaan ku, karena aku terlahir dengan sifat yang sangat penyabar.

Ternyata memang Allah memberikan ujian sesuai dengan tingkatan iman kita.
Mereka tak ingin aku menceraikan istriku dengan alasan apapun.
Aku pun patuh pada nasehat mereka.

Setelah mulai membuka diri untuk berdamai dengan hati, maka aku pun berusaha untuk belajar menerima istriku
dengan status yang di sembunyikannya tersebut.

Tapi ternyata itu adalah awal dari sifat yang lainnya, yang tak pernah aku temui selama ini.
Ternyata perangai terhadap kedua orangtuanya berbanding terbalik dengan diriku.
Aku yang tak pernah bersuara keras apalagi membentak kedua orangtuaku, ternyata istriku malah sebaliknya.

Aku pun terhenyak kembali.
Belum lagi lidahnya setajam silet, yang gampang sekali mengeluarkan kata yang dapat melukai seseorang seumur hidupnya.
Aku sangat terpukul. Ternyata yang nampak di mataku sebuah kebaikan, ternyata di iringi dengan banyak kemungkaran
yang tak pernah terbayangkan.

Istri yang aku kawini karena aku sangat mencintainya, ternyata adalah sebuah ujian untuk aku jalani seumur hidupku
hingga kini. Ujian yang tak mungkin aku lepas, karena aku telah berjanji kepada kedua orang tuaku
untuk tidak akan pernah menceraikannya sampai ajal merengut nyawaku.

Sebuah pertahanan yang sangat kuat harus aku tanamkan,
kemana aku harus bersandar bila aku tidak memulangkannya kepada penentu " Takdir "ku, Ilahi Robbi.

Setelah beberapa tahun perkawinan kami, hingga dikarunia dua anak yang lahirnya berdekatan,
aku dan istriku masih sering kali bertengkar sengit dan kadang membuat anak-anak kami ketakutan.

Aku yang tadinya bukan lah tipe pemarah dan gampang mengeluarkan kata makian,
ternyata beberapa tahun bersama istriku aku telah berubah menjadi seseorang yang sebenarnya tidak aku sukai.

Aku bukan lah aku yang dulu, yang selalu takut melukai lawan bicaraku.
Ternyata istriku dengan tabiatnya yang banyak di luar perkiraanku,
mengubahku menjadi seorang pemarah dan pemaki.

Walau pun itu hanya aku lakukan padanya.
Tapi sungguh aku sering menangis, di kala istriku tidur.
Dan munajat panjang ku di malam dingin, seringkali membuatku terpekur. "Mengapa aku jadi begini?".

Banyak do'a yang telah keluar dari bibir ini.
Banyak ustadz yang aku datangi untuk merubah prilaku istriku, ternyata semuanya tidak ada kelihatan hasilnya.

Istriku masih dengan sifat bawaannya, padahal dia rajin shalat.
Aku sangat kecewa dan hampir putus asa.

Kemudian Allah memberikan hidayah ke dalam hatiku.
Rasa ku yang dulunya kelam, ternyata dapat menangkap cahaya Ilahi.

Cahaya yang membuatku dapat melihat apa yang sesungguhnya ada di hadapanku kini.
Padahal kedua orangtua ku dulunya sebelum meninggal telah menyampaikannya,
tapi ternyata setelah perkawinan kami menginjak dua belas tahun aku dapat memahami semua kejadian ini.

Cintaku ada karena melihat perangai baiknya, sebelum aku mempersuntingnya.
Ternyata dalam cinta yang kita genggam bukan hanya harus memiliki satu sisi.
Sisi buruk apa pun yang di miliki pasangan kita adalah sebuah anugerah bagi kita.

Kita harus mampu menerima keburukan, sebagaimana kita menerima kebaikannya.
Cinta kepada sesuatu tidak harus banyak menuntut, tapi bagaimana sesuatu yang tidak menyenangkan mata dan hati,
dapat kita ambil untuk di pelajari kemudian untuk di petik hikmahnya.

Seperti bagaimana kuatnya kemauan Rasulullah Saw untuk meng-Islamkan pamannya Abu Thalib, ternyata beliau tak mampu. Begitu pula aku yang hanya manusia biasa.

Istriku hingga kini adalah tempatku belajar untuk sabar dan berusaha memahami bagaimana sifat dan karakternya saat ini. Dia tidak terlalu bersalah, karena aku menyadari itu adalah hasil didikan dari lingkungannya,
baik dari kedua orang tuanya maupun dari keluarga besarnya.

Jadi di umur yang tidak bisa dikatakan muda lagi dan kedua anak kami yang telah menyelesaikan pendidikannya,
membuatku lebih tenang dalam mengisi sisa-sisa hidupku ini.
Aku merasakan sebuah ketenangan dan penerimaan total atas semua dua sisi sifat istriku yang aku cintai itu ...
dengan sangat sadar.

Sadar bahwa memang hidup di dunia ini, akan selalu ada cobaan.
Kita tak bisa merasakan sebuah nikmat bila kita selalu mempermasalahkan sesuatu yang kurang.

Baik pada pasangan hidup kita, anak-anak kita atau orang-orang yang selalu bersifat kurang terpuji terhadap kita.
Intinya adalah menyikapi semua hal dengan lapang dada dan sadar semuanya adalah skenario Allah Swt.

Karena sebuah kebaikan tentu lah hal yang menyenangkan yang tak perlu kita persoalkan.
Bila kita menyukai seseorang karena kebaikannya, maka bersiaplah untuk pula menerima sifatnya yang tidak kita sangka,
yang bila kita permasalahkan akan betul-betul menjadi masalah.

Saat ini yang aku kejar adalah sisa umurku yang tidak lama lagi, bila di sandingkan dengan umurnya Rasulullah.
Maka oleh itu lah aku sangat bersyukur, karena sesuatu yang tadinya aku anggap sebuah beban ternyata adalah bentuk kasih sayang dari Allah Swt.

Dengan memberikan sebuah pembelajaran dan didikan bertahun-tahun yang harus sangat payah harus ku emban,
ternyata berbuah manis untuk ku petik di masa tua ini.

Jadi hidup ini memang sebuah perjalanan rohani yang harus selalu kita gali hikmahnya,
agar semua yang kita temui dalam perjalanan singkat di dunia ini merupakan sebuah kesadaran.

Sadar bahwa semuanya adalah kehendak-Nya.
Karena bagaimana pun banyak ilmu yang telah kita pelajari, atau banyak buku yang telah kita baca,
semuanya itu tidak akan berfaedah bila rasa ikhlas tidak ada dalam jiwa kita.

Tiada daya dan upaya melainkan semuanya datangnya dari Allah Swt.

( Tulisan ini merupakan kisahi perjalanan hidup seorang lelaki yang mungkin dapat di petik hikmahnya. Amin )